Mungkin banyak di antara kita pernah lama berdoa meminta sesuatu kepada Allah, namun belum juga dikabulkan.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, setiap kita mungkin sikapnya berbeda-beda.
Orang pertama pantang menyerah, tetap saja berdoa, hingga dikabulkan Allah atau kedahuluan dijemput ajal.
Orang kedua memilih untuk putus asa, lalu tidak lagi berdoa.
Dan orang ketiga mulai bersu’uzhan kepada Allah. Ia berkata, “Kayaknya Allah sudah tidak peduli lagi dengan diriku!”.
Orang kedua dan ketiga bisa bersikap demikian, kemungkinan besar karena mereka belum begitu mengenal siapa Allah.
Kurang menyadari luasnya rahmat dan karunia Allah. Padahal dalam kondisi apapun, orang yang berdoa itu tidak akan rugi. Entah doanya dikabulkan atau tidak.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjelaskan,
“مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ، وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ، إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا” قَالُوا: “إِذًا نُكْثِرُ”، قَالَ: “اللهُ أَكْثَرُ”
“Setiap muslim yang berdoa dan doanya tidak bermuatan dosa ataupun memutus silaturrahim; pasti Allah akan karuniakan padanya salah satu dari tiga hal.
Akan segera dikabulkan doanya. Atau;
Akan ditabung sebagai pahala di akhirat. Atau;
Akan dihindarkan dari marabahaya yang sepadan dengan isi doanya.
Para sahabatpun berkomentar, “Jika demikian, kami akan perbanyak berdoa!”. Beliau menimpali, “Allah itu lebih banyak lagi (karunianya)”. HR. Ahmad dari Abu Sa’id al-Khudryradhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh al-Albany.
Jadi, setiap doa yang benar yang dipanjatkan oleh seorang mukmin itu pasti dikabulkan oleh Allah ta’ala. Sebab itulah isi janji-Nya. Tidak mungkin Dia ingkar janji. Dalam sebuah ayat al-Qur’an telah ditegaskan,
“وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ”
Artinya: “Rabb kalian telah berfirman, “Berdoalah kepada-Ku; niscaya akan Aku kabulkan”.QS. Ghafir (40): 60.
Hanya saja, proses pengabulan doa masing-masing orang itu tidak sama.
Ada yang langsung dikabulkan permintaannya, mirip seperti isi doanya.
Ada yang dikabulkan permintaannya sesuai dengan apa yang ia minta, namun setelah waktu yang cukup lama. Karena suatu hikmah yang dikehendaki Allah ta’ala.
Ada yang dikabulkan doanya, namun sedikit berbeda dengan isi permintaannya. Sebab Allah mengetahui, bahwa apa yang diminta orang tersebut kurang baik untuk dirinya.
Ada pula yang belum dikabulkan doanya di dunia. Sampai ia meninggal, apa yang ia minta tidak juga dikabulkan Allah ta’ala.
Namun ternyata Allah menjadikan doa-doanya itu sebagai pahala yang akan ia nikmati kelak di hari kiamat.
Jadi, orang yang berdoa, apapun kondisi yang dialaminya, tidak akan pernah merugi. Jadi mengapa ada di antara kita yang masih bermalas-malasan untuk berdoa?
Oleh: Abdullah Zaen, Lc., MA (Pengasuh Ponpes “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Tunasilmu.com )
Sumber: pengusahamuslim.com
+++++++++++++++++++++++++++
Mau Tholabul 'Ilmi dan Ruqyah Syar'iyyah? Disini tempatnya, anda akan mendapatkan Ilmu yang bermanfaat serta kesempatan untuk RUQYAH Syar'iyyah, khusus yang TERHALANG JODOH
Klik ➡ http://j.mp/RuqyahSulitJODOH
-----------------------------------------------
Bermasalah dengan orang tuamu? bagaimana caranya bs berkomunikasi yang baik dengan orang tua?
Sila ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/BuatDiaJatuhCintaPadamu
-----------------------------------------------
Tanda" Gangguan Sihir dan Jin dalam diri bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/GangguanJin
-----------------------------------------------
Pintu masuk Gangguan Jin pada diri bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/PenyebabGangguanJIN
-----------------------------------------------
Apakah kita mendapatkan Ujian ataukah Adzab dari Allah? ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/UjianAtauAdzab
------------------------------------------------
Ilmu tentang Taaruf, ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/PengertianTaaruf
-----------------------------------------------
Info ttg Program Cicilan Heiwan Qurban Idul Adha 2016M / 1437H, bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/ProgramCicilanQurban
-----------------------------------------------------
Info tentang Rekrutmen Sahabat Pengendara Ojek Syari (khusus Muslimah), bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡
-----------------------------------------------------
Ibu A : “Ini loh, anak saya belum genap dua tahun paling pintar diantara teman – teman sebayanya. Sudah bisa lari – lari, udah pinter ngomong, makannya lahap, makanya badannya montok. Duh, senengnya…”
-----------------------------------------------------
Ibu A : “Ini loh, anak saya belum genap dua tahun paling pintar diantara teman – teman sebayanya. Sudah bisa lari – lari, udah pinter ngomong, makannya lahap, makanya badannya montok. Duh, senengnya…”
Ibu B : “Baguslah, iya Si A emang pinter ya? Anak saya malah baru bisa jalan lebih dari 15 bulan. Makannya juga susah banget nih…”
Malamnya, si A rewel tidak seperti biasanya. Tidak mau menyusu. Kejadian itu berlangsung terus menerus hingga beberapa bulan lamanya. Tibalah waktunya si A disapih, namun dia masih enggan makan. Sepanjang malam rewel tanpa sebab, sehingga membuat badannya kurus kering. Sering sakit dan tidak lincah seperti sebelumnya. Setelah periksa ke DSA (Dokter Spesialis Anak), sang Dokter pun mengatakan tidak ada indikasi medis apapun.
Penyakit ‘ain itu benar-benar ada dan bukan khurafat yang dihubung-hubungkan dengan pujian. Sebagaimana anggapan sebagian besar masyarakat Indonesia bahwa pujian kepada seorang anak akan menyebabkan sakit. Jadi bukan pujian yang menyebabkan dampak buruk bagi anak yang dipujinya, melainkan bermula dari pandangan mata sang pemujinya, baik pujian itu karena ada rasa iri atau karena benar-benar ada kekaguman.
Apa itu Penyakit ‘Ain?
Silahkan Klik ➡ http://j.mp/BahayaPenyakitAin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar