Jumat, 29 November 2013

DOKTER CINTA



Suatu hal yang menjadi perbincangan hangat ketika 27 November 2013 hampir seluruh dokter di Indonesia melakukan mogok pelayanan, bahkan menjadi perdebatan yang sangat besar di beberapa media dan beberapa sosial media. Ya ternyata tidak semua dokter melakukan hal ini karena ada beberapa rekan dokter yang tetap melakukan proses pelayanan kesehatan, ataupun juga hanya melayani pasien yang bersifat darurat.

Ada suatu hal yang menjadi pertanyaan besar, yakni dimanakah yang sepatutnya terjadi dalam kondisi ini? dan apakah memang harus terjadi hal yang seperti ini? dan,..cukuplah menjadi perhatian yang serius bagi seluruh masyarakat yang dapat menilai tentang kepatutan-kepatutan tersebut.
 
Beberapa berita yang menyesakkan hati, adanya pasien yang kurang mendapat perhatian dan hingga tidak mendapatkan tindakan medis yang selayaknya pada "mogok dokter" tersebut.

Iseng saya menjelajahi beberapa laman web yang mengangkat tulisan "sumpah dokter", dan mendapati lafal sumpah dokter yang didapatkan dari beberapa sumber, yaitu :


Sumpah/janji seorang dokter sebagai termaksud pada pasal 36 ayat (1) "Reglement op den Dienst van de Volksgezonheid" (Staatsblad 1882 Nomor 97), sebagaimana telah diubah dan ditambah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1951 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1951 Nomor 46) berbunyi sebagai berikut:
"Saya bersumpah/berjanji bahwa:
  • Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;
  • Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;
  • Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;
  • Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai Dokter;
  • Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;
  • Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan, Kebangsaan,Kesukuan, Politik Kepartaian atau Kedudukan Sosial;
  • Saya akan memberikan kepada Guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya;
  • Teman-sejawat saya akan saya perlakukan sebagai saudara kandung;
  • Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan;
  • Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;
  • Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya"

Sumpah Dokter Indonesia adalah sumpah yang dibacakan oleh seseorang yang akan menjalani profesi dokter Indonesia secara resmi. Sumpah Dokter Indonesia didasarkan atas Deklarasi Jenewa (1948) yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates

(Lafal Asli, diterjemahkan dari bahasa Yunani.)
  • I swear by Apollo Physician and Asclepius and Hygieia and Panaceia and all the gods and goddesses, making them my witnesses, that I fulfil according to my ability and judgement this oath and this covenant.
    Saya bersumpah demi (Tuhan) ... bahwa saya akan memenuhi sesuai dengan kemampuan saya dan penilaian saya guna memenuhi sumpah dan perjanjian ini.
  • To hold him who has taught me this art as equal to my parents and to live my life in partnership with him, and if he is in need of money to give him a share of mine, and to regard his offspring as equal to my brothers in male lineage and to teach them this art-if they desire to learn it-without fee and covenant; to give a share of precepts and oral instruction and all the other learning of my sons and to the sons of him who instructed me and to pupils who have signed the covenant and have taken an oath according to medical law, but to no one else.
    Memperlakukan guru yang mengajarkan ilmu (kedokteran) ini kepada saya seperti orangtua saya sendiri dan menjalankan hidup ini bermitra dengannya, dan apabila ia membutuhkan uang, saya akan memberikan, dan menganggap keturunannya seperti saudara saya sendiri dan akan mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila mereka berkehendak, tanpa biaya atau perjanjian, memberikan persepsi dan instruksi saya dalam pembelajaran kepada anak saya dan anak guru saya, dan murid-murid yang sudah membuat perjanjian dan mengucapkan sumpah ini sesuai dengan hukum kedokteran, dan tidak kepada orang lain.
  • I will use treatment to help the sick according to my ability and judgment, but never with a view to injury and wrongdoing. neither will I administer a poison to anybody when asked to do so, not will I suggest such a course.
    Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. Tidak akan saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya sarankan hal seperti itu.
  • Similarly I will not give to a woman a pessary to cause an abortion. But I will keep pure and holy both my life and my art. I will not use the knife, not even, verily, on sufferers from stone, but I will give place to such as are craftsmen therein.
    Juga saya tidak akan memberikan wanita alat untuk menggugurkan kandungannya, dan saya akan memegang teguh kemurnian dan kesucian hidup saya maupun ilmu saya. Saya tak akan menggunakan pisau, bahkan alat yang berasal dr batu pada penderita(untuk percobaan), akan tetapi saya akan menyerahkan kepada ahlinya.
  • Into whatsoever houses I enter, I will enter to help the sick, and I will abstain from all intentional wrongdoing and harm, especially from abusing the bodies of man or woman, slave or free.
    Ke dalam rumah siapa pun yang saya masuki, saya akan masuk untuk menolong yang sakit dan saya tidak akan berbuat suatu kesalahan dengan sengaja dan merugikannya, terutama menyalahgunakan tubuh laki-laki atau perempuan, budak atau bukan budak.
  • And whatsoever I shall see or hear in the course of my profession, as well as outside my profession in my intercourse with men, if it be what should not be published abroad, I will never divulge, holding such things to be holy secrets.
    Dan apa pun yang saya lihat dan dengar dalam proses profesi saya, ataupun di luar profesi saya dalam hubungan saya dengan masyarakat, apabila tidak diperkenankan untuk dipublikasikan, maka saya tak akan membuka rahasia, dan akan menjaganya seperti rahasia yang suci. 
  • Now if I carry out this oath, and break it not, may I gain for ever reputation among all men for my life and for my art; but if I transgress it and forswear myself, may the opposite befall me. Apabila saya menjalankan sumpah ini, dan tidak melanggarnya, semoga saya bertambah reputasi dimasyarakat untuk hidup dan ilmu saya, akan tetapi bila saya melanggarnya, semoga yang berlawanan yang terjadi.
Lafal Sumpah Dokter menurut Kode Etik Kedokteran Indonesia yang diterbitkan oleh Pengurus Besar IDI (Ikatan Dokter Indonesia)pada tahun 2012 sebagai berikut :
 
Jika beragama islam maka mengatakan (demi Allah saya bersumpah):
  1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan manusia
  2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter
  3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran.
  4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya
  5. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.
  6. Saya akan menghormati setiap kehidupan insani mulai dari saat pembuahan.
  7. Saya akan selalu mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.
  8. saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial, dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.
  9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.
  10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung.
  11. Saya akan menaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
  12. Saya ikrarkan sumpah saya ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya. 
Kewajiban Dokter terhadap Pasien pun telah diatur dalam pasal 14 dan pasal 17 Kode Etik Kedokteran Indonesia yaitu :

Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/keluarganya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.

Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.

Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal.

Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai wujud suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

Saya yakin sekali bahwa tiada niatan bagi setiap dokter untuk sengaja mencederai pasiennya, karena SUMPAH DOKTER yang telah diucapkan sosok dokter pun telah mencatut dan merujuk bahasa ke-Tuhan-an, dan secara sengaja telah bersumpah atas nama Tuhan Yang Maha Esa. Seyogyanya ini dijadikan pegangan yang sangat kuat bagi setiap insan untuk percaya sepenuhnya dalam perawatan dan perlindungan kesehatan seorang dokter, bahwa unsur kepercayaan atas ke-Tuhan-an ini telah mengikat kuat dalam proses penyembuhan atas kesehatan pasien dan tidak mengesampingkan adanya TAKDIR.

Akan menjadi preseden yang sangat buruk apabila akibat dari peristiwa yang terjadi saat ini, atas penghakiman seorang dokter akibat malpraktek yang telah dituduhkan, telah membuat perasaan TAKUT yang mendorong sosok dokter untuk berbuat dalam konteks mengamankan dan menyamankan diri atas profesinya, hingga tidak secara maksimal menyelenggarakan proses PENYEMBUHAN atas pasien.

Juga menjadi hal yang sangatlah mencemaskan, apabila peristiwa ini telah membuat perasaan TAKUT yang teramat sangat bagi seluruh masyarakat yang notabene telah dan akan menjadi pasien, yang dilandasi oleh ketidakpercayaan atas kemampuan dari sosok DOKTER dalam menangani suatu PENYEMBUHAN.

Apabila sosok dokter sebagai perantara KESEMBUHAN dan pasien sebagai pihak yang menginginkan KESEMBUHAN, tidak mendapatkan rasa saling percaya, dimanakah akhirnya langkah yang diambil dalam mendapatkan proses PENYEMBUHAN itu?

Hanya rasa CINTA yang saling terjalin antara dokter dan pasien yang dapat memberikan perasaan NYAMAN dan TENTERAM, dan menetapkan hati agar senantiasa bertaut atas KETETAPAN Allah semata yang terjadi atas segala sesuatunya. KESEMBUHAN tidak akan wujud dengan sebaiknya, bila tidak ada KESABARAN dalam diri. Karena sesungguhnya waktu Allah bukanlah waktu manusia.

========================================

Wahai saudaraku dokter, menjadilah sosok yang men-CINTA dan janganlah ragu menjabat sang DOKTER CINTA.


Selasa, 26 November 2013

MEMILIH


Seringkali kita terkondisikan dengan situasi yang menuntut adanya pengorbanan diri dan menuntut pilihan dalam hidup yang tidak lepas dari pilihan "surga" di salah satunya. Dan tentunya ada pilihan yang memberikan pilihan atas kenikmatan duniawi yang sangat menggoda, karena memang sangat sesuai dengan karakteristik dan keinginan.

Pilihan yang ada seringkali berwujud 2 pilihan yang sama kuat dan saling menjatuhkan diantaranya, namun seringkali juga pilihan yang ada lebih dari 2 pilihan dan saling menjatuhkan antara satu dan yang lainnya. Belum lagi di saat pilihan tersebut saling terkait dan saling pula menjatuhkan satu sama lainnya, menjadi semacam lingkaran setan yang sangat menjatuhkan hati kita di saat kita berusaha melaksanakan semua pilihan tersebut. 

Suatu hal yang logis memang apabila manusia mencoba untuk mendapatkan semua yang terdapat di hadapannya tanpa terkecuali, dan juga mencoba untuk melaksanakannya dengan sebaiknya dalam semua upaya yang berpotensi untuk dilakukan. Karena kita seringkali berhitung atas nilai manfaat yang didapatkan dari pilihan-pilihan hidup yang berpotensi untuk dilakukan. Dan terkadang nilai manfaat tersebut menjadi daya tarik utama, dikarenakan adanya parameter nikmat dunia yang berpotensi untuk didapatkan.

Kita cenderung kebingungan dalam menetapkan pilihan, meskipun setiap dari persimpangan pilihan tersebut hati dari kita telah memiliki kecenderungan atas pilihan yang ada. Namun seringkali masih saja tergoda dengan pilihan yang lain, dengan mempertimbangkan potensi yang dapat kita raih. Semua menjadi bias di saat kita memikirkan sesuatu yang kita sendiripun belum tentu dapat memahami yang terjadi di kemudian hari.

Seorang sahabat pernah mendiskusikan tentang hal ini dan memberikan segala upaya pemikiran atas yang namanya memilih pilihan. Mencoba untuk melihat kembali riwayat hidupnya dan peristiwa-peristiwa yang terjadi atas pilihan-pilihan yang dipilihnya. Dan menceritakannya dengan beberapa ekspresi yang saya tangkap sebagai bentuk penjiwaan yang sangat dalam atas pilihan hidupnya.

Banyak ekspresi yang ditunjukkannya di saat melihat kembali riwayat hidupnya terdahulu dan mengaitkan dengan beberapa peristiwa dimana saya pun ikut terlibat didalamnya. Ekspresi tertawa lepas di saat beliau bercerita tentang hal lucu yang terjadi atas pilihan yang didapatkannya, ekspresi tersenyum bahagia di saat bercerita tentang pilihan hidup yang dirasa sangat membahagiakan beliau dan keluarganya, juga yang sangat mengena bagi hati saya pribadi adalah beberapa peristiwa hidup yang bila dilihat secara kasat mata merupakan peristiwa yang menggambarkan penderitaan, namun rekan saya tersebut dapat menceritakannya dengan penuh hikmah dan sangat santun dengan segenap jiwa. 

Secara keseluruhan saya tidak mendapati hal yang sangat mengganggu jiwa dan perasaannya atas pilihan sulit yang diambilnya, hingga tidak ada ekspresi sedih yang diungkapnya. Meskipun dalam ekspresi menangis, yang terjadi malah menceritakan pengalaman romantisnya dalam melalui pilihan sulit tersebut dengan sangat syahdu, menggambarkan bagaimana nikmat yang didapatkannya dibalik penderitaan yang dialaminya.

Hanya dengan kepercayaan diri yang tinggi dalam menjalani pilihan dan ditunjang dengan keimanan yang sangat mendukung, sahabat saya tersebut dapat dengan mudah melalui proses yang sulit tersebut dan menjalani kehidupan dengan normal. Dan hal yang bisa dijadikan pelajaran dari perbincangan kami, bahwa apapun hasil dari proses kehidupan merupakan proses kenaikan tingkat dan harus senantiasa tidak berlepas dari Iman bahwa Allah telah menjadikan segala sesuatunya dengan detail dalam skenario yang telah ditetapkan.

===================================

Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.
(Surat Al-Ahzab (33) - ayat 17)




++++++++++++++++++++++++++++

INFO PENTING @akademipranikah

GRATIS,.......

Penghilang GALAU bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :

Klik ➡ PenghilangGalau

BONUS : Kupon DISKON 20% kelas Pernikahan

-----------------------------------

Bagi yang mau tau :
- cara memilih pasangan yang BENAR agar BAHAGIA seumur hidup, 
- cara menyiapkan diri JELANG Pernikahan
- cara menjaga KEHARMONISAN Rumah Tangga
- cara menjaga CASH FLOW Keuangan Rumah Tangga
- cara menjaga KESEHATAN anggota Keluarga

ikuti KELAS PERNIKAHAN di @akademipranikah

bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :



Klik ➡ KelasPernikahan

 









Jumat, 22 November 2013

@S2Bmalang


Jumat 22 November 2013, @S2Bmalang (Sedekah Sego Bungkus) wilayah Malang telah berlangsung 7 (tujuh) minggu, dengan berbagai dinamika yang terjadi serta peningkatan kepercayaan yang sangat besar dari donatur yang tidak hanya berasal dari kota Malang sendiri, melainkan donatur yang sebagian besar dari luar kota Malang. Hal ini menjadikan @S2Bmalang sarana untuk Berbagi KEBAIKAN diantara rekan sejawat serta saudara jauh yang memiliki ikatan kuat bagi mereka.

Tidak banyak memang yang harus dibagikan dibandingkan gerakan sejenis yang telah ada, namun melihat antusias dari rekan relawan yang berlangsung sangat massif serta didukung oleh donatur yang semakin besar menaruh kepercayaan bagi kelangsungan program ini, maka program @S2Bmalang dapat tetap berjalan dengan baik. 

Dukungan atas keberlangsungan program ini tidak hanya berlaku bagi donasi yang terus mengalir ke rekening tampung @S2Bmalang (BCA a.n ANDIK ISDIANTO 2710 500 200) yang sangat luar biasa, juga dukungan dari rekan komunitas lain yang sangat membantu dalam kelangsungan program ini. Hari ini rekan komunitas dari STIE Malangkucecwara Malang dengan kekuatan 12 orang telah menjadi bagian dari kegiatan Berbagi ini, melengkapi relawan @S2Bmalang yang telah berketetapan hati dalam kelangsungan program ini.

Dengan memberikan kebaikan bagi DHUAFA, fakir miskin dan kaum papa telah memberikan pembelajaran hidup yang sangat luar biasa, serta telah memberikan timbal balik positif yang sangat menguatkan jiwa para relawan maupun donatur secara tidak langsung.

Tidaklah penting seberapa besar nilai amalan baik yang dilangsungkan, hanya perlu niatan tulus yang dapat menjadi bahan bakar utama dalam membaikkan sesama. Hal inilah yang saat ini dapat dimaksimalkan dalam setiap perilaku kebaikan yang membaikkan. Hanya dengan sebungkus nasi yang nilainya tidak seberapa (Rp. 5000), namun dapat memberikan seulas senyum bagi khalayak yang benar membutuhkan. Serta pilihan waktu di Jumat pagi sebagai waktu yang paling baik dalam mewujudkan KEBAIKAN, serta di pagi hari dimana sebungkus nasi tersebut dapat menjadi bahan bakar dasar bagi para DHUAFA, fakir miskin dan kaum papa untuk melakukan aktivitas keseharian.
 
Tidak banyak yang diharapkan dari kegiatan ini selain hanya ridha Allah Tuhan Yang Maha Esa dalam berkehidupan dengan semangat membaikkan sesama guna membaikkan diri, hingga menjadi pribadi terbaik yang dapat memberikan nilai manfaat bagi sesama.

Semangat inilah yang melandasi terwujudnya @S2Bmalang, setelah terwujud di Surabaya, Gresik, Semarang, Bandung, Bojonegoro, Sidoarjo. Dan semangat yang sangat sederhana inilah yang coba ditularkan dalam epos positif dalam Berbagi, baik secara personal maupun mewujudkan kegiatan yang serupa di wilayah-wilayah lain di mana program Berbagi perlu untuk diwujudkan.

#Salam Berbagi ˆ⌣ˆ 





==============================
Wahai kaum muslimat, jangan memandang rendah sedekah yang diberikan tetanggamu, meskipun sekadar telapak kaki kambing.” (HR Bukhari)




Selasa, 19 November 2013

NILAI


Sebuah percakapan yang sangat menarik di saat kami bersenda gurau setelah penyampaian informasi tentang rencana kegiatan bakti sosial, seorang kawan meniatkan diri untuk menyampaikan sebagian unek-unek tentang organisasi yang dia ikuti, beserta segala permasalahan yang ada dengan harapan ada proses pembaikan dengan lebih baik di masa mendatang. 

Tidak terasa, kita seringkali menjadi subyek yang senantiasa menilai segala sesuatu, dengan mengungkapkan sesuatu hal dengan sangat yakin kebenarannya, sekalipun kita sendiri terkadang tidak memiliki dasar yang kuat dalam mewujudkannya. Tidak lupa, untuk menunjang kebenaran yang kita ungkapkan tersebut kita memberikan alasan-alasan yang sudah kita susun sedemikian rupa agar dapat diterima oleh lawan bicara kita hingga yang tampak adalah kebenaran yang absolut. Terkadang juga dengan perwujudan sumpah menjadi hal yang melengkapi penilaian tersebut. Itulah kita sebenarnya, tanpa kita rasa senantiasa menilai segala sesuatunya.
 
Bisa jadi malah sebenarnya kita telah menjadi obyek dari penilaian orang lain, dan orang lain dengan sebebasnya dapat menilai diri kita sesuai dengan standar penilaian yang mereka pahami dan imani. Kita sebagai obyek yang dinilai terkadang tidak dapat memberikan pembelaan atas penilaian-penilaian tersebut, dan apabila terwujudpun yang terjadi adalah pembelaan atas diri yang diliputi sebagai pembenaran-pembenaran atas diri.
 
Perbedaan standar atas suatu nilai inilah yang menjadi pembeda atas suatu individu, dan suatu hal yang wajar pula bila dalam suatu komunitas terwujud atas beberapa individu. Sehingga menjadi suatu hal yang wajar apabila dalam suatu komunitas tersebut menjadi sekumpulan manusia yang memiliki perbedaan standar atas suatu nilai. Bermula dari perbedaan standar inilah, suatu konflik sosial dapat terwujud dalam suatu komunitas atas sesuatu yang dinamakan masalah. Konflik sosial inilah yang biasanya membuat hampir semua individu dalam suatu komunitas akan terusik rasa kenyamanannya, dan bisa jadi karena konflik sosial yang sangat meruncing itulah yang menyebabkan bubarnya suatu komunitas.
 
Suatu hal yang wajar memang, apabila kenyataan yang terlihat oleh mata kita tervisualisasikan dengan baik melalui penilaian mata kita dan diolah oleh otak sesuai dengan pengalaman rasa yang telah terlampaui. Namun tidaklah menjadi sesuatu hal yang wajar apabila kebenaran menurut kita ternyata memberikan nilai yang minus di mata orang lain.
 
Perlu adanya proses membaikkan bagi semua individu yang dalam suatu komunitas, agar konflik sosial yang terwujud dalam komunitas dapat tereduksi bahkan saling menghilangkan. Kekuatan untuk saling menghilangkan itulah yang dapat mempertahankan keberlangsungan dari individu dan komunitas, dan perlu menjadi pertimbangan untuk menghambat ego individu dan komunitas. Fleksibilitas dari semua individu yang terlibat juga menjadi perhatian utama untuk dapat saling menyeimbangkan emosional komunitas.
 
Berangkat dari situlah, bagi sebagian orang perlu adanya mempertahankan nilai yang melekat pada dirinya, bahkan senantiasa mencoba untuk ditingkatkan dalam setiap waktunya. Hingga perlu memberikan peningkatan nilai untuk anggota komunitas yang secara otomatis akan meningkatkan nilai atas komunitas tersebut. Nilai yang baik atas suatu individu atau komunitas membawa dampak bagi penilaian lingkungan sekitar atas nilai dari individu atau komunitas tersebut.

surat An-Nahl (16) ayat 90
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Kamis, 14 November 2013

KETURUNAN


Pagi ini dimulakan dengan gojekan pagi yang sangat menggelitik, lebih tepatnya menggoda seorang sahabat yang sangat menyenangkan.
Hal ini terwujud dengan tidak sengaja ketika sahabat tersebut memasang status tentang produk yang dijualnya, namun bagi saya pribadi produk ini sangatlah "menarik".


Kenapa kata menarik-pun harus saya berikan tanda petik karena memang bagi saya menjadi sangat menarik dalam beberapa waktu, dan baru pagi ini saya usik dengan wacana yang "menarik".


Di saat beliau memasang status "Menikah lama tanpa anak? Yuuk produk yang Udah BPOM & MUI lho" di sosial massenger miliknya.
Kadar keisengan saya mulai meningkat dan mulailah percakapan berlangsung, 
"Langsung tokcer?"
>> Cust sih banyak yang berhasil, ?api tetep namanya probabilitas, ga ada jaminan 100% pasti berhasil, bagian kita cuma berusaha n berdoa, selebihnya Allah yang bantu n tentukan :), Buat sapa mas andik ?
"Buat saya mba"

>> Udah nikah berapa lama mas ?
"Belum nikah mba"
"Ta cari istri dulu :D Hehe,.."
 
>> Cape deh,..:D
"Hehe,..sorry mba guyon ya"

 >> Gpp mas :p
"Itu gimana teknisnya"
"Sapa tau ada temen yang mau bikin anak"
 
>> Fungsinya :    
   - Memperbaiki sistem reproduksi
   - Memperbaiki kualitas sel telur & sel sperma
   - Meningkatkan stamina & kesuburan
   - Meningkatkan metabolisme tubuh
   - Memenuhi kebutuhan nutrisi yang penting bagi tubuh
   - Sebagai antibiotik alami
"ini diminum siapa mba"
 
>> Suami+istri lebih bagus
"Brarti dobel ya"
 
>> Ato kalo mau yang bermasalah aja yang diminum juga gpp
"La tau mana yang bermasalah yang mana"
 
>> Kalo udah cek ke dokter :D
"Sipp,..apalagi yang boleh saya tau mba"
 
>> Maksudnya? :D
"Ya informasi apa yang perlu saya tau lagi sebelum eksekusi hehe,..:D"
 
>> Biasanya yang tak tanyain, lama menikah, umur suami+istri, udah cek dokter/belum, haid teratur/tidak, apa lagi ya :D
"Uda nikah apa belum?"
 
>> Gak pernah hahaha,...
"Hahahaha,..."

Kehadiran sosok anak senantiasa didamba dalam setiap keluarga, hal ini menjadikan anak sosok yang sangat dicari dalam setiap keluarga. Keberadaan anak layaknya mutiara yang menjadikan "kemilau" dalam keluarga. Begitu pula yang dijelaskan dalam Surat Al-Kahfi (18) ayat 46 yang menyebutkan bahwa "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan"

Perwujudan adanya anak merupakan kerjasama yang erat dari sosok suami-istri yang membuat segalanya mungkin dengan usaha-usaha yang nyata tanpa terkecuali, dan hal ini menjadikan sebuah perkawinan merupakan bentuk kerjasama yang sangat erat dengan landasan perasaan KASIH yang sangat kuat. Landasan KASIH inilah yang mewujudkan kemungkinan-kemungkinan suatu rumah tangga mencapai tahapan selanjutnya, dengan hadiah-hadiah dari Allah dalam wujud anak, rejeki, dan kasih sayang.

Pengharapan yang besar terhadap kehadiran anak-pun dialami oleh nabi-nabi terdahulu, seperti nabi Zakariya yang mengharapkan sosok anak dengan berdoa kepada Allah SWT dalam surat Ali 'Imran ayat 38 "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa." dan juga doa nabi Zakariya dengan suara yang lembut dalam surat Maryam (19) ayat 4 -6 "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai."


Dengan adanya kerjasama dalam KASIH yang baik serta SAYANG yang sepenuhnya tercurah bagi keluarga, maka Allah akan mengkaruniakan tanggung jawab di saat yang TEPAT dan ketika kondisinya SIAP. Hingga akhirnya Allah mengabulkan doa nabi Zakariya, dalam Surat Maryam (19) ayat 7 "Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia." Dalam ayat 8 Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua." Sedangkan dalam ayat 9 Allah berfirman: "Demikianlah." Allah berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali."


Bagi Allah SWT, Tuhan dari umat manusia, menjadi hal yang sangat mudah dengan mengupayakan adanya kelahiran seorang manusia di dunia, hanya membutuhkan IMAN yang sangat besar hingga menjadikan kedatangan seorang anak merupakan hal sangat bermanfaat bagi umat manusia.




++++++++++++++++++++++++++++

INFO PENTING @akademipranikah

GRATIS,.......

Penghilang GALAU bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :

Klik ➡ PenghilangGalau

BONUS : Kupon DISKON 20% kelas Pernikahan

-----------------------------------

Bagi yang mau tau :
- cara memilih pasangan yang BENAR agar BAHAGIA seumur hidup, 
- cara menyiapkan diri JELANG Pernikahan
- cara menjaga KEHARMONISAN Rumah Tangga
- cara menjaga CASH FLOW Keuangan Rumah Tangga
- cara menjaga KESEHATAN anggota Keluarga

ikuti KELAS PERNIKAHAN di @akademipranikah

bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :



Klik ➡ KelasPernikahan

Selasa, 12 November 2013

Hidup SEHAT

 

Subuh ini disuguhkan pengalaman hidup seorang doktor dalam bidang Kedokteran Universitas Brawijaya Malang tentang bagaimana beliau benar" menjaga diri dalam kehidupan.
Beliau telah lebih dari 50 tahun menjadi pengajar di Universitas Brawijaya Malang dan senantiasa menjaga raga dengan pola MAKAN - pola PIKIR - pola GERAK.
  1. Pola MAKAN beliau dilakukan dengan menjaga betul" makanan bagi tubuh, yakni hanya makanan halal lagi thoyib (baik) yg dikonsumsi. 
    • Makanan yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu 5G : Gula - Garam - Gajih (semua yang terkandung dalam hewan) - Glepung (tepung) - Gorengan. 
    • Waktu makan pun menjadi hal yg sangat beliau perhatikan dan tidak pernah terlewat, sarapan (07.00) makan siang (13.00) dan makan malam (19.00).
  2. Selain itu dalam pola PIKIR, beliau menerapkan hidup yg tidak ngoyo dengan menjalani Hidup dengan sebaiknya, dan Qadarullah beliau selama menjalani tugas sebagai staf pengajar di Universitas Brawijaya Malang, mengalami 30 tahun masa sebagai tenaga administrasi mulai sebagai Dekan, ketua LPPM, Pembantu Rektor hingga PLH-Rektor Universitas Brawijaya. Dengan menerapkan hidup yg tidak ngoyo dan tanpa memberikan target yang saklek otomatis tidak memberikan beban berlebihan terhadap kinerja OTAK sehingga hidup dirasa nyantai dengan target yg tidak berlebihan. Namun secara jujur beliau menganggap hal ini kurang baik untuk ditiru, khususnya bagi generasi muda saat ini. Tidak lupa dengan senantiasa membaca Al-Quran di antara WITIR dan SUBUH serta membaca Hadist di sela MAGHRIB dan ISYA'.
  3. Beliau juga menerapkan pola GERAK yang sangat ketat setiap harinya, dengan melaksanakan shalat WAJIB beserta sunnah RAWATIB-nya senantiasa. Serta tidak lupa akan TAHAJUD beserta WITIRnya di 1/3 malam terakhir, yang belia katakan layaknya olahraga pagi secara otomatis. Yang lebih hebatnya lagi, hingga usia yang sangat "matang" ini beliau tetap dg aktivitas tennis seminggu 2x meskipun telah terpasang 8 ring di jantung beliau.
Tidak pernah lalai dalam doa" beliau dengan menyelipkan ayat 80 dalam surat Asy-Syu'ara ~> "dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku".
Semua ini beliau laksanakan dengan penuh HIKMAT dan berkesinambungan tanpa terkecuali hanya karena mengharapkan akan Ridha Allah semata.
Moga kebaikan bagi beliau dan keluarga besar beserta keturunannya,.dan bagi kita mendapati kebaikan dr pengalaman tersebut.


================================
HIDUP sehat itu MUDAH

Kamis, 07 November 2013

Kesembuhan JIWA


Konsekuensi yang harus dijalankan di saat semua orang merasa bahwa perlakuan hal ini tidaklah penting, termasuk orang tua. Namun semangat untuk terbang ke Kupang – NTT untuk bersilaturrahim dengan saudara-saudara disana teramat kuat, juga tentunya keperluan pribadi yang sangat mengusik jiwa yakni KESEMBUHAN.
Ya, atas dasar rasa yang teramat sadar bahwa diri membutuhkan dorongan kuat untuk “kesembuhan” dengan menghadirkan diri di kota Kupang. Hal ini diperkuat dengan konsultasi spiritual yang terjadi sebelumnya yang memperkuat diri untuk segera terbang ke Kupang, di minggu terakhir bulan Oktober.
Terlepas dari pro-kontra yang ada, pada kenyataannya pada Sabtu, 26 Oktober 2013 dengan menumpang maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia (Singa Merah) tepat di 07.20 WIB  mengudara dengan kecepatan maksimum 800km/jam menuju timur dengan jarak tempuh 2jam 5menit. Mendaratlah saya sendiri di Eltari Kupang, dan menuju tempat penyembuhan dengan menumpang taksi bandara. Serta merta semua saudara dan sahabat yang hadir disana menyambut dengan penuh riang dan suka-cita, suatu peristiwa yang menyenangkan jiwa, dan proses kesembuhan pertama telah terjadi.
Lingkungan yang sangat mendukung adanya proses kesembuhan dan juga perwujudan adanya keimanan di tempat itulah yang menjadikan hampir semua pribadi yang telah singgah akan kembali lagi merindukan adanya ketenangan jiwa dan proses kesembuhan tersebut. Tiada pernah yang menjadikan ini wujud melainkan dengan kesempatan yang diberikan oleh Allah dan peranan besar dari sosok yang menjadi perantara kesembuhan tersebut, dengan sebutan khas tanah Timor “Opa”. 
Kesembuhan jiwa dimulakan dengan kesenangan hati yang dialami seorang pribadi, dengan meniadakan pemikiran dan jiwa yang senantiasa berpikir negatif, maka proses kesembuhan terjadi. Membiasakan diri bersenda-gurau dengan sesama dan melebarkan tawa hingga tergelak serta pemikiran yang sangat positif terhadap segala sesuatu menjadikan kesembuhan itu memungkinkan ada. 
Disinilah peran dari lingkungan bagi kesembuhan pribadi, dukungan sepenuhnya nan Ikhlas serta keterwujudan yang baik antar berbagai peran yang kompak dan juga pembaikan diri dalam keimanan, membuat semua kesembuhan itu memungkinkan untuk terjadi.
Yang utama dalam suatu kesembuhan adalah pembaikan diri dalam jiwa dan keimanan kepada Allah – Tuhan Yang Maha Esa tanpa terkecuali, dan akan berpengaruh besar terhadap kesembuhan secara fisik.

=================================================
corpus sanum in mentem sanam 
dalam JIWA yang sehat terdapat TUBUH yang sehat