Senin, 30 September 2013

Save ARU Islands from DEFORESTATION & EXPLOITATION!

Why this is important


Aru Islands is located far from the capital of Maluku province, or even from the Indonesian capital. They sound almost inaudible to stop the destruction of 500,000 of about 630,000 hectares of its forests to plantations of sugarcane by a company called PT.Menara Group. Although not much help, people are still fighting for their forests. By signing this petition, you make sure they do not fight alone. And just maybe, their voices could be heard by the government.
Consists of more than 250 islands, Aru archipelago is well known as the only region in Maluku, Indonesia where 4 species of golden birds of paradise are living in harmony with Black Cockatoo, Tree Kangaroo, Cassowary, Deer, and indigenous forest people, those who depend on the forest for at least 75% of their daily needs. However, Aru Islands is a portrait of peaceful suffer and poverty. Although living the beautiful and richness environment, the poverty rate for indigenous people up to 50%.

Unfortunately, instead of developing projects to improve the lives of people living in poverty, crazy policy of Maluku government allowed a greedy investment of 28 companies from Jakarta to replace 500000 hectares of Aru forest with sugar cane plantation while the remain 200000 hectares less is just left for environmental protection. Ironically, the poor Aru people know nothing about this plan though a national regulation guarantees an indigenous land right.

Currently, a way of life and unique environment of Aru Islands is threatened to be destroyed. Aru people are crying for help. They've organized their rally to stop the project because the sweetness of sugar is a bitter taste for them and their environment as well. Let us stand in solidarity with them! #SaveAru 


link --> Save Aru Islands from Deforestation & Exploitation! 

ARTI KURIR DAN BERBAGI


Dalam perjalanan menuju pintu Tol Waru, ternyata kesempatan melakukan kebaikan yang dapat diwujudkan, setelah silaturrahim via WA+BBM akhirnya saya "mengharuskan" diri untuk berbuat kebaikan sebelum sesuatunya "mungkin".
Permintaan untuk mengirimkan barang milik galleri "Jeng Lis" ke Jakarta harus tertunaikan secepatnya dan juga kesempatan berbagi ilmu tanpa membutuhkan kemampuan+ilmu lebih via share Novel “Rambut Annisa” kepada sahabat di Surabaya pun terlaksana,..hanya mengandalkan kurir JNE tentunya :D
 
Rambut Annisa by Zaynur Ridwan

Dipikir secara matang memang sepertinya kebutuhan kurir/jasa pengiriman sangat vital sekali dalam mendukung kebutuhan hidup sehari-hari. Terlebih dengan kegiatan dan tanggungjawab yang semakin bertambah serta kemacetan yang telah menjadi bagian dari kota yang semakin berkembang.
Pengorbanan biaya yang lebih "terjangkau" dibandingkan dengan apabila kita mengorbankan tenaga dan waktu serta biaya yang nilainya jauh lebih besar, dapat ter-substitusi oleh peran kurir. Jadi niat BERBAGI tetaplah berjalan sejalan dengan waktu yang dihabiskan bagi kegiatan sehari-hari.
Andaikan saja bapak/ibu KURIR itu tau akan peran dan fungsinya yang sangat membantu dalam mendukung peran masing-masing individu dalam berkegiatan, dengan melandasi dengan niat MEMBANTU+IBADAH maka akan menjadi sangat HEBAT dalam menjalankan tugasnya. Berlipatlah apa yang didapatkan, tidak hanya mendapatkan uang gaji namun juga nilai IBADAH yang tentunya akan sangat besar apabila dengan landasan TULUS dan IKHLAS.
Yang pasti,..niat BERBAGI hari ini terbantu oleh peran BESAR kurir JNE,..semoga akan menjadi nilai berkah yang sangat HEBAT, InsyaAllah

Note : Novel "Rambut Annisa" merupakan novel yang sangatlah Istemewa karena menjelaskan secara RINCI makna HIJAB dalam kehidupan MANUSIA, karena ternyata tidak hanya milik dari umat ISLAM saja,..WAJIB DIBACA :D
 

BELAJAR MENDENGAR





Pagi ini semua berjalan begitu lambat,..seiring dengan schedule ke kampus ITS, ke Juanda menemui Opa dan harus jalan ke Malang untuk "ngampus", dan yang tak penting adalah menyempatkan Dhuha. Tatkala berhitung dan menghitung kemungkinan yang terjadi, terdapat beberapa hal yang tak terduga, Kabar dari Juanda tidak kunjung datang, dan "petunjuk" ba'da Dhuha pun meniadakan ke Juanda.

Akhirnya setelah sedikit waktu untuk bersama orangtua, dan menyiapkan segala kebutuhan selama di Malang, keputusan ke kampus ITS telah menjadi dasar yang harus diwujudkan. tepat pukul 08.00 WIB perjalanan dimulakan, dan kali ini mencoba meniadakan pikiran dalam menentukan arah perjalanan hanya mengandalkan insting mula saja. Rute via jl. Mastrip (Karang Pilang) - Gunungsari - Darmo - Darmo Kali - Ngagel - Menur Pumpungan - Manyar Kertajaya - ITS, dan sebagian besar jalan lancar jaya.
sepanjang-mastrip-gunungsari-joyoboyo- darmo ramai lancar, ada antrian di TL gunungsari,n TL ke arah RS Marinir hijaunya tdk bareng.
: antrian di TL jl menur-kertajaya,.karena jumlah kendaraan dan TL yg cukup lama waktu merahnya.
09.00 WIB sampai di ITS dan urusan lancar telah terlaksana dengan baik, sempat bertemu dengan kawan yang mengurus CUTI yang Thesis-nya pun sudah SIDANG, dengan alasan yang cukup strategis dalam pengelolaan keuangan pribadi.
Yang menjadi hal yang sangat menggelitik adalah, hampir tidak ada emosi yang terjadi selama perjalanan. Selama itu pula terjadi komunikasi satu arah dari radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM yang membahas tentang problematika kehidupan yang tidak jauh dari pembahasan yang terjadi dalam radio Suara Surabaya 100.00 FM. Sedikit membosankan memang pagi hari Suara Muslim Surabaya ini, lebih menarik saat program sore ba'da Ashar dimana ada Sirah Nabawiyah dan belajar baca Alqur'an, namun hal itu tetap menjadikan hati bertautan dengan radio tersebut karena banyak sekali ayat suci Alqur'an yang berkumandang.
Ketenangan JIWA tersebut menjadikan diri sangat nyaman dalam berkendara, hingga rute pun tidak terpikirkan, hanya mengandalkan insting dasar keterampilan berkendara dan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang ada. Dan hasilnya adalah luar biasa, paling tidak bagi saya pribadi. Karena tanpa berpikir itulah, keputusan atas rute diambil alih oleh JIWA, bukanlah lagi oleh AKAL, sehingga saya memilki rasa berserah yang cukup besar dan memberikan dampak pada pemilihan rute yang sangat tepat, paling tidak lebih lancar atau paling tidak saya tidak mendapati kemacetan yang biasanya terjadi di Senin pagi.
Teringat langsung dengan pesan dari bapak angkat saya : "Belajarlah berdialog dengan diri, mendengar dari dalam, karena Allah berbicara dengan kita setiap hari setiap saat. Berdo'a dan dengarkan suara dari dalam, suara dari dalam adalah suara Allah."  Mungkin inilah salah satu perwujudan dari kalimat tersebut,..Wallahu a’lam

Jumat, 27 September 2013

MARI BERSEPAKAT


Keributan pagi ini menjadi penyambut yang menyenangkan memasuki ruang laboratorium, beberapa rekan senior yang membahas dengan detail suatu mata kuliah yang butuh perhatian lebih.
Dengan pembahasan yang cukup alot mengkaitkan antara kebutuhan silabus, jumlah mahasiswa, kebutuhan peralatan penunjang, keterlibatan pihak ketiga dan juga nilai sejarah dari kemunculan mata kuliah tersebut, akhirnya kesepakatan pun diambil.
Banyak kesepakatan bermula dari perdebatan yang tidak jelas, dan membutuhkan wacana yang sangat luas serta keterlibatan sisi egois dari masing-masing. Dan yang terpenting adalah kerelaan masing-masing peserta dalam meluangkan waktu dan memposisikan diri dengan baik.
Ketika perdebatan terjadi seolah semua pihak mempertentangkan pemikiran lawan bicara, dan seringkali terjadi perdebatan hingga suara yang cenderung melengking meninggi. Seringkali juga terjadi senda gurau yang menyelingi perdebatan tersebut, menimpali ungkapan-ungkapan yang terdengar lucu dari salah satu pembicara.
Semua menjadi mungkin di saat pembicaraan serius terjadi, baik keseriusan dan gurauan pun muncul, namun yang perlu diperhatikan secara penuh adalah wujudnya kebijakan-kebijakan dalam pertemuan yang terjadi. Jika semua terfokus pada pendapat masing-masing dan tidak mengukur diri atas usulan dan penerapannya maka yang terjadi adalah ke-egois-an yang tidak akan pernah mempertemukan wacana dan tidak akan terjadi yang dinamakan KESEPAKATAN.
Ke-Ikhlas-an menjadi daya tarik utama dalam menyelesaikan masalah, tidak ada hal yang akan menjadi suatu kesepakatan yang baik apabila tidak diwujudkan dalam kebaikan. Bila semua IKHLAS maka Kesepakatan akan terwujud dalam WAKTU SINGKT dan AURA POSITIF pun terwujud SEMPURNA.

MARI SENANTIASA BERSEPAKAT




Kamis, 26 September 2013

MEMAKSIMALKAN JIWA DALAM KEHIDUPAN


Tidak terasa keseharian diri selalu terlibat dalam hal-hal yang menyibukkan,.segala aktivitas kehidupan mulai dari bangun hingga tidur lagi

Tidak terasa dalam keseharian kita pun tidak lepas dari KEHADIRAN Allah, baik disadari ataupun tidak

Bagi yg JIWAnya baik akan merasakan bahwa Allah bgitu DEKAT dengan dirinya,..dan bgitupula sebaliknya :)

Hanya saja terkadang kita tidak memperhitungkan KEHADIRAN Allah tersebut,.seolah kita yg paling berhak menentukan apa yg kita lakukan

Memang,.kita diberikan kebebasan dalam memutuskan dan bertindak,.dan itulah kenapa manusia dikaruniakan AKAL

Kadangkala penggunaan AKAL yg telah membuat diri ini terlampau PERCAYA DIRI

Seringkali kita bersikap SOMBONG seolah apa yg telah dikerjakan merupakan hasil dari karya dan pikir dari kita sendiri

Seringkali kita bersikap SOMBONG hingga dalam keseharian dari kita jarang bahkan tidak pernah merasakan KEHADIRAN Allah

Seringkali kita bersikap SOMBONG hingga dalam menentukan keputusan atas diri dan lingkungan pun seolah menjadi RAJA bahkan TUHAN

Membuat semua adalah hal yg pantas dilakukan atas diri merupakan buah dri AKAL dan perbuatan diri

Tdakkah kita pernah bercermin atas apa yg kita lakukan,.BAIKkah apa yg telah kita lakukan selama ini

Pernahkah kita merasa adanya campur tangan Allah dalam keseharian kita melalui hal-hal yg tdk kita duga sebelumnya

Semua dari kita pasti menganggap itu sesuatu yg disebut KEBERUNTUNGAN,.karena tidak bisa menjelaskan asal muasal dari hal yg tak terduga tersebut

Pernahkah kita merasa bahwa KEBERUNTUNGAN merupakan wujud campur tangan Allah dalam hidup kita?

Dalam surat Al An'am:6 dijelaskan gugurnya sehalai daunpun, jatuhnya sebutir biji dan sesuatu yg basah/kering tlah tertulis dlm Lauh Mahfudz

Allah telah menetapkan takdir sebelum menciptakan langit dan bumi semenjak 50.000 (Musnad As Shahabah dlm kitab At Tis'ah)

Sehingga semua hal yg di dunia inipun tidak lepas dr skenario Allah,.termasuk JODOH-REJEKI-MATI sekalipun

Jadi,.bijak bgi diri untuk melibatkan Allah dlm segala lini kehidupan kita tanpa terkecuali agar kita dpt menyelamatkan diri

Menjalani hidup sesuai dg apa yg telah ditetapkan Allah,.tanpa perlu menetapkan HARAP berlebihan diluar SYARIAT

Senantiasa mengukur DIRI atas KEPANTASAN yg dimiliki,.akan HARAP yg diangankan

Memurnikan JIWA demi mendengarkan segala PERTANDA yg Allah berikan bagi DIRI,.hingga akhirnya terselamatkan

Hanya perlu mendengar KETETAPAN dan melakukannya dengan sebaik mungkin,.sesuai SYARIAT

Semua telah DITETAPKAN dengan SEBAIKNYA,..menghentikan diri untuk BERHARAP atas sesuatu yg diri pun tidak tau mana yg DIPERUNTUKKAN atas diri

Akankah kita masih mengandalkan AKAL dalam hidup ini?,.JIWA adalah inti dalam menjalani HIDUP

Rabu, 25 September 2013

BANJIR ROB AKIBAT REKLAMASI PANTAI UNTUK PENGEMBANGAN KOTA SEMARANG


Keadaan pantai kota Semarang pada umumnya adalah berelief rendah dengan garis pantai pasir pantai, berelief rendah tersusun endapan aluvium dan kombinasi paparan lumpur dan hutan bakau, berelief rendah tersusun oleh endapan aluvium dan berupa endapan lumpur di kawasan pelabuhan atau daerah rekreasi, bentuk pantai agak cekung, agak cembungan dan kombinasinya.

Panjang pantai kota Semarang sebesar ± 30 mil yang membujur dari timur ke barat dengan berbagai fungsi lahan, seperti tambak, pelabuhan, permukiman dan arena rekreasi. Namun dari total luasan lahan pesisir pantai ini, yang bersifat lahan publik hanya sebesar 20 %. Dalam artian hampir 80 % pantai Semarang dimiliki oleh swasta, seperti pantai marina, kawasan berikat Tanjung Mas sebagai kawasan pelabuhan dan terminal peti kemas. Hanya Pantai Mangunharjo saja yang kepemilikannya belum diambil alih oleh swasta serta wilayah tambak yang semakin lama semakin tereduksi eksistensinya akibat dari abrasi pesisir pantai dan penurunan permukaan tanah yang menjadi momok bagi pesisir Kota Semarang (http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0305/06/jateng/298243.htm).

REKLAMASI PANTAI UTARA KOTA SEMARANG

Reklamasi pantai utara kota Semarang menjadi salah satu faktor yang dianggap paling bertanggung jawab terhadap terjadinya peristiwa banjir yang menghantui Semarang sepanjang tahun. Terjadinya banjir ini muncul dari masuknya air laut menuju daratan yang biasa dikenal dengan banjir rob.

Reklamasi di kota Semarang sebenarnya telah berlangsung cukup lama, yaitu pada saat pemerintahan kolonial Belanda, reklamasi dilakukan tahun 1875 untuk pembangunan Pelabuhan Semarang. Sesudah Indonesia merdeka, minimal sudah dilakukan tiga kegiatan reklamasi yang besar dilakukan di pantai utara Semarang . Atas ijin Pemerintah Propinsi Jawa Tengah di tahun 1979, dilakukan reklamasi yang sekarang dipergunakan untuk kawasan Perumahan Tanah Mas. Dilanjutkan tahun 1980, dimulai reklamasi untuk perluasan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang atas ijin Pemerintah RI. Kemudian lima tahun berikutnya (tahun 1985) dilaksanakan reklamasi untuk kawasan PRPP, Perumahan Puri Anjasmoro dan Kawasan Semarang Indah dengan ijin Pemerintah Propinsi Jawa Tengah.

Reklamasi di Kota Semarang dibedakan dalam dua kategori, yaitu :
  1. Reklamasi rawa-rawa/tambak. Pelaksanaan reklamasi rawa-rawa perlu mendapat perhatian ekstra, karena fungsi rawa-rawa di Kota Semarang ini adalah sebagai polder alam yang menampung limpasan banjir akibat hujan dan pasang air laut (rob). Reklamasi rawa-rawa ini yang dapat menjadi salah satu penyebab semakin meluasnya area genangan banjir, termasuk rob. Yang lebih parah kebanyakan pelaksana kegiatan reklamasi rawa-rawa/tambak ini dilakukan oleh masyarakat sendiri dan tidak disertai dengan dokumen UKL-UPL ataupun AMDAL.
  2. Reklamasi pantai, Reklamasi pantai sedikit sekali pengaruhnya terhadap meluasnya genangan rob. Reklamasi pantai dapat menyebabkan meluasnya genangan rob bila tidak disertai dengan perencanaan sistem drainase yang bagus, apalagi bila lahan tersebut menghalangi jalan kembalinya air ke laut saat surut. Dampak negatif terbesar pelaksanaan kegiatan reklamasi pantai adalah menyebabkan erosi garis pantai di kawasan lain dan sedimentasi di sisi lain. Simulasi teknis perubahan pola arus dan hidrodinamika perairan laut harus diperhitungkan dalam hal ini.  
Lahan baru hasil reklamasi pantai Semarang kemudian akan berdampingan dengan beragam kegiatan ekonomi dan sosial yang sudah berlangsung selama ini. Kegiatan ekonomi dan sosial yang dimaksud diantaranya :
  • Usaha tambak di kelurahan Tambakharjo, Tugurejo dan Karanganyar 
  • Kawasan rekreasi (Marina, Maerokoco, PRPP, Tanjung Emas)
  • Bandara Ahmad Yani
  • Pemukiman penduduk di kelurahan Tambakharjo dan Tawangmas
  •  Kegiatan industri PT. KLI dan PT. RPI, kawasan industri Wijaya Kusuma
  •  Pelabuhan Tanjung Mas
  •  PLTGU Tambak Lorok
  •  Kawasan pergudangan PT. Ciptaguna Sentrabuana 

Permukiman di Lahan Hasil Reklamasi













Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang













Bandara Ahmad Yani Semarang di Lahan Reklamasi












Persiapan Lahan Reklamasi untuk Kawasan Permukiman dan Bisnis











Salah satu proyek reklamasi yang mendapat sorotan secara besar adalah proyek reklamasi Pantai Marina. Untuk Reklamasi pantai Marina, Pemerintah Kota Semarang sebagai pemilik lahan telah mengeluarkan ijin prinsip melalui Surat Walikota Semarang Nomor 590/04310 tanggal 31 Agustus 2004 tentang Persetujuan Pemanfaatan Lahan Perairan dan Pelaksanaan reklamasi di kawasan Perairan pantai Marina. Kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pelaksanaan Kegiatan reklamasi di Kawasan pantai Marina Kota Semarang tanggal 3 Desember 2004. 


Reklamasi yang dilakukan di kawasan Pantai Marina ini diperkirakan membutuhkan tanah urugan paling sedikit 15 juta m3. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan beragam dampak. Soal inilah yang membutuhkan perhatian masyarakat luas. Karena akan punya dampak luas termasuk dampak lingkungan kepada masyarakat sekitar reklamasi dan masyarakat kota Semarang.
Dalam dokumen Amdal Reklamasi Pantai Marina, disebutkan bahwa PT. Indo Perkasa Usahatama (IPU) sebagai sebuah perusahaan swasta nasional di kota Semarang yang berusaha di bidang properti lahan akan melakukan reklamasi pantai Marina. Lahan hasil reklamasi seluas 204 ha akan digunakan untuk : 
  • Permukiman, sebesar 75 Ha
  • Perdagangan dan jasa, sebesar 45 Ha
  • Fasilitas umum, sebesar 17 Ha
  • Ruang terbuka seluas 5 Ha
  • Sistem drainase dan kolam retensi 20 Ha
  • Jaringan jalan 15 Ha
  • Kawasan sempadan. 27 Ha  
  Pantai Marina Semarang

DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA SEMARANG


Dampak reklamasi antara lain seperti hidrologi, kualitas air, hidrooseanografi, pemanfaatan ruang dan lahan hasil reklamasi, jenis dan fasilitas kesehatan, insiden dan prevalensi penyakit, sanitasi lingkungan dan cakupan pelayanan kesehatan dan tidak kalahnya sikap masyarakat. Masing-masing dampak inilah yang tampaknya perlu dipikirkan pemerintah kota Semarang secara hati-hati agar manfaat reklamasi pantai Marina tidak hanya untuk pengembang dan aktifitas yang ada di dalamnya saja melainkan untuk masyarakat kota Semarang ini.
Reklamasi pantai Marina bukanlah kegiatan reklamasi yang pertama di Semarang. Reklamasi pantai sebenarnya diawali dengan kejadian 500 tahun lalu. Seperti dikutip John Wirawan, ahli Geologi Belanda Van Bemmelen (1952), menyebutkan, "endapan lumpur di pantai Semarang telah berlangsung paling sedikit 500 tahun yang lalu" .Kondisi tersebut dikategorikan sebagai Reklamasi Alamiah karena sedimentasi material dari Gunung Ungaran. Garis pantai yang semula di Kawasan Bukit Bergota bergerak maju sampai garis pantai. 
Banjir rob akibat terjadinya pasang air laut yang melanda Kota Semarang sudah ada sejak lama. Hanya permasalahannya sekarang adalah bertambah luasnya genangan akibat rob tersebut. Penyebab utama meluasnya rob adalah penurunan tanah di daerah Semarang bawah yang merupakan area hasil sedimentasi ratusan tahun. Namun seperti yang diuraikan oleh Dr. Robert Kodoatie, M.Eng. (Suara Merdeka, 13 Juni 2004) karena proses konsolidasinya masih berlangsung, ditambah lagi faktor-faktor lain seperti pengambilan air tanah dan kelebihan beban di atasnya menyebabkan permasalahan rob semakin lama semakin komplek. Belum lagi jika faktor-faktor tersebut terjadi secara bersamaan dengan ketinggian pasang yang melebih elevasi pintu air sehingga pada saat pasang air laut masuk ke saluran dan menggenangi area sekitarnya, bahkan meluas. Sedangkan akibat faktor pengerukan pelabuhan (jika ada) lebih banyak berpengaruh pada area di sekitar pelabuhan.
Banjir rob ini hampir terjadi di seluruh wilayah Kota Semarang. Apabila terjadi kenaikan muka air laut/pasang maka dapat dipastikan sebagian wilayah permukiman penduduk, jalanan perkotaan, terminal, stasiun kereta api dan lainnya menjadi kawasan yang tergenang. Sehingga kejadian ini akan menghambat pola perkembangan kota Semarang, dan apabila tidak ada penanganan maka dapat dipastikan banjir rob akan berdampak kepada wilayah yang semakin meluas.
Kawasan Stasiun Tawang yang menjadi langganan banjir rob
Tanah urug yang digunakan untuk reklamasi pantai umumnya adalah tanah pegunungan yang sifatnya kokoh dan diambil dari wilayah di sebelah selatan, seperti daerah Gunungpati di wilayah Semarang barat. Selain hal tersebut pada batas-batas perairan wilayah reklamasi dibuat tanggul penahan agar tidak terjadi abrasi. Sementara pasang air laut (banjir rob) yang merupakan fenomena alam yang terjadi secara rutin, kehadirannya terhambat oleh wilayah reklamasi. Akibatnya rob mencari tempat-tempat yang lebih rendah disekitar area reklamasi, tetapi parahnya justru masuk ke wilayah aktivitas kegiatan manusia (perumahan, jalan, pertokoan, terminal, stasiun kereta api dll).
Kejadian pasang air laut (banjir rob) membanjiri kota Semarang dapat ditinjau dari berbagai macam aspek, antara lain :
  1. Aspek geologis, Jenis Tanah di wilayah pantai Kota Semarang (Semarang bawah) meliputi Asosiasi alluvial kelabu, Alluvial Hidromort, Grumosol Kelabu Tua, dan Komplek Regosol Kelabu Tua dan Grumosol Kelabu Tua. Penyebaran jenis tanah ini meliputi wilayah - wilayah di daerah kota Semarang bawah, seperti Kecamatan Genuk, Kecamatan Semarang Tengah,: Kecamatan Tugu, Kecamatan. Semarang Utara, Kecamatan Genuk, serta Kecamatan Mijen, Secara geologi, dataran Semarang tersusun oleh endapan aluvial sungai, endapan fasies dataran delta dan endapan fasies pasang-surut. Endapan tersebut terdiri dari selang-seling antara lapisan pasir, pasir lanauan dan lempung lunak, dengan sisipan lensa-lensa kerikil dan pasir vulkanik. Kondisi geologi seperti tersebut di atas rnemungkinkan terdapatnya potensi airtanah yang cukup besar. Keberadaan lapisan lempung lunak yang cukup tebal yaitu antara 2 - 30 m di bagian atas mempercepat terjadinya proses konsolidasi. Kebutuhan air minum untuk penduduk kota Semarang (1.974.392 jiwa), industri, dan lain-lain adalah sebesar 88.705.000 m3/ tahun (1996), yang sebagian besar diambil dari airtanah. Karena besarnya pemompaan airtanah di Semarang jauh melebihi kapasitas akuifernya, maka terjadilah penurunan muka airtanah yang mencapai 15 hingga 22 m dbpts (1996). Penurunan muka air tanah akan menyebabkan kenaikan tegangan efektif pada tanah, dan apabila besarnya tegangan efektif melampaui tegangan yang diterima tanah sebelumnya maka tanah akan mengalami konsolidasi dan kompaksi yang mengakibatkan amblesan tanah pada daerah konsolidasi normal.
  2. Secara hidrologis, Air Tanah Bebas ini merupakan air tanah yang terdapat pada lapisan pembawa air ( aquifer ) dan tidak tertutup oleh lapisan kedap air. Permukaan air tanah bebas ini sangat dipengaruhi oleh musim dan keadaan lingkungan sekitarnya. Penduduk Kota Semarang bawah (yang berada didataran rendah), banyak memanfaatkan air tanah ini dengan membuat sumur-sumur gali (dangkal) dengan kedalaman rata-rata 3 - 18 m. Amblesnya tanah dan instrusi air laut
    Pergerakan limpasan rob kota Semarang
  3. Secara litologis, di bawah permukaan wilayah pantai Kota Semarang (Semarang bawah) terdiri atas :
  • Sedimen berfraksi halus yang bersifat lunak dan pasiran bersifat relatif padat yang beralaskan batuan vulkanik di bawah kedalaman 20 - 25 meter.  
  • Sebaran tanah lunak semakin tebal ke arah Semarang timur, dan menipis ke arah Barat - Selatan (Semarang atas).
  • Sebaran tanah lunak (zona lempung lunak) dengan arah penyebaran Barat Laut - Tenggara, setebal 20 - 25 m mendominasi daerah pantai / dataran rendah Semarang.  
  • Sedangkan zona dengan ketebalan > 30 m dijumpai di sekitar Kelurahan Trimulyo dan Genuksari ke arah Selatan sampai dengan kecamatan Pedurungan (Semarang timur).
  • Sifat tanah di atas sangat rentan terhadap tekanan konos di atas 10kg/cm2. Pembangunan gedung dan bangunan bertingkat, jalan, dan infra struktur lainnya akan membebani jenis tanah di wilayah ini, akibatnya permukaan tanah jenis ini akan turun/ambles. Di Semarang bawah tercatat amblesan tanah (land subsidence) berkisar antara (2 - 25) cm/th. Akibatnya apabila berlangsung terus-menerus beberapa wilayah justru lebih rendah daripada permukaan air laut. 
Dari ketiga aspek litologis, geologis, dan hidrologis di atas, nyata bahwa kota Semarang bawah mengalami problema tanah, yaitu : 
  1. Meluasnya area limpasan rob, yang terjadi berkait dengan pelaksanaan reklamasi. Hal ini terjadi karena hempasan air laut yang biasanya menggenangi area yang direklamasi kemudian mencari tempat lain yang lebih rendah. Celakanya justru area sekitanya yang merupakan pemukiman penduduk dan di wilayah ini terdapat infrastruktur utama kota, seperti Pelabuhan Tanjung Mas, Stasiun KA Tawang, Terminal Bus Terboyo, Bandara Ahmad Yani, sistem drainase, air bersih, pengolahan air limbah, persampahan, dan jalan raya kelas-I, II, III dan jalan lingkungan. Juga kawasan perumahan mewah, kumuh, kawasan industri dan perdagangan, serta kawasan wisata pantai.
  2. Terjadinya penurunan permukaan tanah atau amblesan tanah (land subsidence) yang besarnya berkisar antara (2 - 25) cm/th. Amblesnya permukaan tanah ini disebabkan adanya tekanan konus bangunan dan infrastruktur yang dibangun di atas lahan tanah yang labil ( aluvia). Amblesan tanah yang terjadi di dataran Semarang disebabkan oleh dua faktor, yaitu penurunan muka airtanah akibat pemompaan dan peningkatan beban karena pengurugan tanah. Tektonik di Pulau Jawa yang cukup aktif pada Pliosen Akhir - Plistosen Tengah, menghasilkan pola struktur geologi yang kompleks di daerah sebelah selatan daerah penelitian. Struktur sesar yang aktif belum diletahui dengan jelas pengaruhnya terhadap proses amblesan tanah di dataran aluvial Semarang. Akibatnya apabila berlangsung terus-menerus, beberapa wilayah justru lebih rendah daripada permukaan air laut.
  3. Intrusi air laut. Pada wilayah Semarang bawah penduduk mengambil air tanah untuk keperluan sehari-hari. Akibat pengambilan air bawah tanah yang berlebihan sementara air permukaan tanah lebih rendah dari permukaan air laut, maka terjadi intrusi air laut. Intrusi air laut saat ini sudah mencapai daerah Simpang Lima dan Tugu Muda Semarang (batas Semarang Atas dan Semarang Bawah). 

SOLUSI MENGATASI BANJIR ROB/PASANG AIR LAUT
Solusi–solusi yang dapat diambil dalam mengatasi permasalahan banjir rob/pasang air laut ini adalah :

  1. Pemerintah daerah dan masyarakat sudah dapat melakukan adaptasi dengan kondisi banjir rob, yaitu melalui pengembangan sistem drainase, meninggikan lantai rumah dan bangunan serta jalan raya atau lingkungan hingga di atas permukaan air pasang tertinggi (High High Water Level - HHWL). Salah satunya adalah dengan mengupayakan pengadaan pompa untuk menyedot air di daerah genangan rob untuk disalurkan kembali ke laut. Hal ini sudah lama dilakukan dan sudah menjadi salah satu alernatif dalam penanganan banjir rob.
  2. Setiap tahun kota Semarang tidak dapat dilepaskan dari persoalan banjir. Banjir yang kerap melanda kota Semarang ini tidak dapat dilepaskan begitu saja dari masalah kontur tanah. Kondisi kontur tanah Semarang Bawah umumnya lebih rendah dari ketinggian air laut. Sehingga air laut tentu saja akan mengalir ke daerah yang lebih rendah. Untuk itu, wilayah kota Semarang Bawah harus melakukan peninggian tanah secara periodik dan proyek ini dilakukan rutin setiap tahun.
  3. Normalisasi sungai, perbaikan sistem drainase, peningkatan aspek operasi dan pemeliharaan, penertiban pengambilan air tanah, pembangunan waduk jati barang (kreo) serta penanganan di daerah hulu. 
  4. Pembangunan Dam Lepas Pantai. Menurut www.semarangpesonaasia.com, proyek ini dilakukan untuk mengatasi rob dan banjir yang selalu melanda pantai utara jawa, terutama Kota Semarang, yaitu dengan membangun DLP sebagai pemisah laut dan daratan dari Kab. Kendal Kab. Semarang - Kab. Jepara sepanjang 139 km. Luasan keseluruhan yang terkover adalah seluas 45.000 ha dimana luasan ini lebih besar daripada luas kota Semarang seluas ± 37.000 Ha. DLP dibangun paling jauh 15 km dari bibir pantai ke tengah laut, di kedalaman ± 20m. Pembuatan dam ini akan menghasilkan tambahan tanah seluas 15.000 Ha termasuk area untuk pembangunan pelabuhan baru dan akan memunculkan 2 danau seluas 21.000 Ha yang akan menghasilkan air tawar dengan kandungan garam yang rendah ( 5 % ) yang dapat digunakan untuk industri, kebutuhan perkotaan dsb. Dam yang terbangun dan lahan tanah yang muncul akibat pembangunan dam ini dapat di kembangkan untuk : 
  • Pembangunan Pelabuhan Samudra yang baru dan fasilitas penunjangnya.
  • Pembangunan Infrastruktur dan pengembangan Bandara Ahmad Yani
  • Pembangunan Kawasan Industri dan komersial.
  • Pembangunan Apartement, pemukiman dan public area untuk rekreasi.  
 Rencana Pembangunan Dam Lepas Pantai (DLP)

KESIMPULAN
  1. Reklamasi pantai kota Semarang merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari mengingat kebutuhan akan lahan untuk berbagai keperluan (pemekaran kota, penataan daerah pantai, pengembangan wisata bahari, pemukiman, dan sebagainya) sudah semakin mendesak.
  2. Ditinjau dari aspek litologis, geografis, dan hodrologis reklamasi pantai kota Semarang harus segera dilakukan karena daerah pantai kota Semarang (Semarang Bawah) mengalami amblesan (land subsidence) antara 2-25 cm/tahun yang diakibatan oleh labilnya tanah asosiasi alluvial kelabu, Alluvial Hidromorf, Grumosol Kelabu Tua, yang mendapat tekanan konus akibat beban bangunan infrastruktur yang dibangun di atasnya. Sehingga menyebabkan sebagian wilayah lebih rendah dari pada permukaan air laut. Selain hal tersebut diperparah dengan terjadinya intrusi air laut akibat pengambilan air tanah secara berlebihan, sementara bagian bawah aluvial merupakan lapisan vulkanik yang kedap air.
  3. Reklamasi membawa dampak positif dan dampak negatif. 
    Dampak positif : Sebagai daerah pemekaran kota dari lahan yang semula tidak berguna menjadi daerah bernilai ekonomis tinggi.
    Dampak negatif : Reklamasi adalah bentuk campur tangan (intervensi) manusia terhadap keseimbangan lingkungan alamiah pantai yang selalu dalam keadaan seimbang dinamis sehingga akan melahirkan perubahan peta garis pantai, perubahan ekosistem (perubahan pola arus, erosi dan sedimentasi pantai, berpotensi meningkatkan bahaya banjir), serta berpotensi gangguan lingkungan.
  4. Banjir Rob yang terjadi di kota Semarang bukan hanya disebabkan oleh reklamasi pantai, tetapi karena faktor geologis yaitu: penurunan daratan atau land subsidence, letak kota Semarang yang berada di bawah Gunung Ungaran. 

SARAN

  1. Reklamasi khususnya reklamasi pantai tetap diperlukan di Kota Semarang ini. Selain itu perlu juga dipikirkan reklamasi lepas pantai atau di tengah laut. Reklamasi lepas pantai dapat menjadi alternatif karena tidak mengganggu sistem drainase Kota Semarang. Reklamasi di sekitar kawasan pantai dan di lepas pantai dapat dilaksanakan dengan terlebih dahulu diperhitungkan kelayakannya secara transparan dan ilmiah (bukan pesanan) terhadap seberapa besar kerusakan lingkungan yang diakibatkannya. Dengan kerja sama yang sinergis antara Pemkot dan jajarannya, DPRD, Perguruan Tinggi, LSM, serta masyarakat maka keputusan yang manis dan melegakan dapat diambil. Jika memang berdampak positif maka reklamasi dapat dilaksanakan, namun sebaliknya jika negatif tidak perlu direncanakan.
  2. Reklamasi di Kota Semarang ditinjau dari sudut pengelolaan daerah pantai, harus diarahkan pada tujuan utama pemenuhan kebutuhan lahan baru karena kurangnya ketersediaan lahan darat. Usaha reklamasi janganlah semata-mata ditujukan untuk mendapatkan lahan dengan tujuan komersial belaka. 
  3. Reklamasi pantai pantai Marina jangan hanya dikembangkan berdasarkan desain saja, tetapi juga menjadikan Marina City Semarang yang manusiawi dan memberdayai kota, dalam hal ini kita perlu memperhatikan dampak dari kegiatan komunitas pantai, sehingga apa yang akan diterapkan untuk Pantai Marina tidak merugikan warga sekitar. Dan hal ini juga berlaku bagi kegiatan reklamasi lainnya, selain Pantai Marina Semarang. 
  4. Dampak reklamasi antara lain seperti hidrologi, kualitas air, hidrooseanografi, pemanfaatan ruang dan lahan hasil reklamasi, jenis dan fasilitas kesehatan, insiden dan prevalensi penyakit, sanitasi lingkungan dan cakupan pelayanan kesehatan serta yang tidak kalahnya sikap masyarakat. Dampak inilah yang perlu dipikirkan pemerintah kota Semarang secara hati-hati agar manfaat reklamasi pantai Marina tidak hanya untuk pengembang dan aktivitas yang ada di dalamnya saja melainkan untuk masyarakat kota Semarang. 

DAFTAR PUSTAKA
  1. Undang-undang No. 27 Tahun 2007, Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
  2. Harian kompas - http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0305/06/jateng/298243.htm 
  3. http://coastalpoverty.blogspot.com/2008/02/semarang-tambak-terancam.html 
  4. http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=150050&page=17 
  5. http://semarangpesonaasia.com/SEM'BIZ%202008/1.%20infrastructure/2.%20DAM%20fix_ok.pdf
     

+++++++++++++++++++++++++++

Bermasalah dengan orang tuamu? bagaimana caranya bs berkomunikasi yang baik dengan orang tua? 
Sila ditengok (klik) dalam tautan berikut :

-----------------------------------------------

Tanda" Gangguan Sihir dan Jin dalam diri bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :

Klik ➡ j.mp/GangguanJin

-----------------------------------------------
Pintu masuk Gangguan Jin pada diri bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :


-----------------------------------------------

Apakah kita mendapatkan Ujian ataukah Adzab dari Allah? ditengok (klik) dalam tautan berikut :

Klik ➡ j.mp/UjianAtauAdzab

------------------------------------------------

Ilmu tentang Taaruf, ditengok (klik) dalam tautan berikut :

Klik ➡ j.mp/PengertianTaaruf

-----------------------------------------------

Info ttg Program Cicilan Heiwan Qurban Idul Adha 2016M / 1437H, bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :


-----------------------------------------------------

@akademipranikah hadir di Jakarta, 

Bagi yang mau tau :
- cara memilih pasangan yang BENAR agar BAHAGIA seumur hidup, 
- cara menyiapkan diri JELANG Pernikahan
- cara menjaga KEHARMONISAN Rumah Tangga
- cara menjaga CASH FLOW Keuangan Rumah Tangga
- cara menjaga KESEHATAN anggota Keluarga

ikuti KELAS PERNIKAHAN di @akademipranikah Jakarta

bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :

Klik ➡ j.mp/AkademiPranikahJakarta



-----------------------------------------------------
Info tentang Rekrutmen Sahabat Pengendara Ojek Syari (khusus Muslimah), bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :