Jumat, 27 September 2013

MARI BERSEPAKAT


Keributan pagi ini menjadi penyambut yang menyenangkan memasuki ruang laboratorium, beberapa rekan senior yang membahas dengan detail suatu mata kuliah yang butuh perhatian lebih.
Dengan pembahasan yang cukup alot mengkaitkan antara kebutuhan silabus, jumlah mahasiswa, kebutuhan peralatan penunjang, keterlibatan pihak ketiga dan juga nilai sejarah dari kemunculan mata kuliah tersebut, akhirnya kesepakatan pun diambil.
Banyak kesepakatan bermula dari perdebatan yang tidak jelas, dan membutuhkan wacana yang sangat luas serta keterlibatan sisi egois dari masing-masing. Dan yang terpenting adalah kerelaan masing-masing peserta dalam meluangkan waktu dan memposisikan diri dengan baik.
Ketika perdebatan terjadi seolah semua pihak mempertentangkan pemikiran lawan bicara, dan seringkali terjadi perdebatan hingga suara yang cenderung melengking meninggi. Seringkali juga terjadi senda gurau yang menyelingi perdebatan tersebut, menimpali ungkapan-ungkapan yang terdengar lucu dari salah satu pembicara.
Semua menjadi mungkin di saat pembicaraan serius terjadi, baik keseriusan dan gurauan pun muncul, namun yang perlu diperhatikan secara penuh adalah wujudnya kebijakan-kebijakan dalam pertemuan yang terjadi. Jika semua terfokus pada pendapat masing-masing dan tidak mengukur diri atas usulan dan penerapannya maka yang terjadi adalah ke-egois-an yang tidak akan pernah mempertemukan wacana dan tidak akan terjadi yang dinamakan KESEPAKATAN.
Ke-Ikhlas-an menjadi daya tarik utama dalam menyelesaikan masalah, tidak ada hal yang akan menjadi suatu kesepakatan yang baik apabila tidak diwujudkan dalam kebaikan. Bila semua IKHLAS maka Kesepakatan akan terwujud dalam WAKTU SINGKT dan AURA POSITIF pun terwujud SEMPURNA.

MARI SENANTIASA BERSEPAKAT




Tidak ada komentar: