⭕๐ท MENGIKUTI SUNNAH NABI SAMPAI MATI…๐ท⭕
๐คUstadz Muhammad Wasitho, ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู
๐ทMengikuti dan berpegang teguh pada Sunnah Nabi shallallahu alaihi wassalam adalah suatu kewajiban atas setiap individu muslim dan muslimah yang senantiasa mendambakan keselamat an dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
๐ทYang dimaksudkan dengan Sunnah Nabi ialah petunjuk dan tuntunan apa saja yang datang dari Nabi shallallahu alaihi wassalam kepada kita dengan jalan periwayatan yang shohih (valid dan otentik), baik berkaitan dengan perkara aqidah, ibadah, mu’amalah, akhlak & adab, maupun selainnya dari perkara-perkara agama Islam.
๐ทDiantara dalil-dalil syar’i yang menunjukkan kewajiban mengikuti dan berpegang teguh pada Sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam setiap urusan agama ialah sebagai berikut:
⭕»1. Firman Allah ta’ala:
ُْูู ุฅِْู ُْููุชُู ْ ุชُุญِุจَُّูู ุงََّููู َูุงุชَّุจِุนُِููู ُูุญْุจِุจُْูู ُ ุงَُّููู ََููุบِْูุฑْ َُููู ْ ุฐُُููุจَُูู ْ َูุงَُّููู ุบَُููุฑٌ ุฑَุญِูู ٌ
“Katakanlah (wahai Rasulullah): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah aku (ikutilah tuntunan dan petunjukku), niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu”, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
๐(QS. Ali ‘Imran: 31).
๐ท** Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini ber kata: “Ayat yang mulia ini merupakan hakim (pemberi hukum) bagi semua orang yang mengaku mencintai Allah ‘Azza wa Jalla, padahal dia tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, maka orang tersebut (dianggap) berdusta dalam pengakuan nya (mencintai Allah Azza wa Jalla), sampai dia mau mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaan Beliau shallallahu alaihi wasallam”. Oleh karena itulah sebagian dari para ulama ada yang menama kan ayat ini sebagai “Ayatul Imtihan” (Ayat untuk meng uji benar/tidaknya pengaku an cinta seseorang kepada Allah Azza wa Jalla).
⭕»2. Dan firman-Nya pula:
ََููุง َูุฑَุจَِّู َูุง ُูุคْู َُِููู ุญَุชَّٰู ُูุญَِّูู َُูู ِููู َุง ุดَุฌَุฑَ ุจََُْูููู ْ ุซُู َّ َูุง َูุฌِุฏُูุง ِูู ุฃَُْููุณِِูู ْ ุญَุฑَุฌًุง ู ِู َّุง َูุถَْูุชَ َُููุณَِّูู ُูุง ุชَุณِْููู ًุง
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim (pemutus perkara dan penetap hukum) dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
๐(QS. An-Nisaa: 65).
⭕»3. Dan diriwayatkan dari Abdullah bin Mas‘ud Radhiyallahu anhu, ia berkata:
ุฎَุทَّ ََููุง ุฑَุณُُْูู ุงِููู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ุฎَุทًّุง ุจَِูุฏِِู، ุซُู َّ َูุงَู: َูุฐَุง ุณَุจُِْูู ุงِููู ู ُุณْุชَِْููู ًุง، َูุฎَุทَّ ุฎُุทُْูุทًุง ุนَْู َูู ِِِْููู َูุดِู َุงِِูู، ุซُู َّ َูุงَู: ูุฐِِู ุณُุจٌُู ]ู ُุชََูุฑَِّูุฉٌ[ َْููุณَ ู َِْููุง ุณَุจٌِْูู ุฅِูุงَّ ุนََِْููู ุดَْูุทَุงٌู َูุฏْุนُْู ุฅَِِْููู، ุซُู َّ َูุฑَุฃَ ََُْูููู ุชَุนَุงَูู: َูุฃََّู َٰูุฐَุง ุตِุฑَุงุทِู ู ُุณْุชَِููู ًุง َูุงุชَّุจِุนُُูู ۖ ََููุง ุชَุชَّุจِุนُูุง ุงูุณُّุจَُู َูุชََูุฑََّู ุจُِูู ْ ุนَْู ุณَุจِِِููู ۚ ุฐَُِٰููู ْ َูุตَّุงُูู ْ ุจِِู َูุนََُّููู ْ ุชَุชََُّููู
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah membuat satu garis (lurus) dengan tangannya, kemudian bersabda: ‘Ini jalan Allah yang lurus.’ Lalu beliau membuat garis-garis di sebelah kanan dan kiri garis tersebut, kemudian beliau bersabda: ‘Ini adalah jalan-jalan yang bercerai-berai (sesat), tidak satupun dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat syetan yang menyeru kepadanya.’ Selanjutnya beliau membacakan firman Allah Azza wa Jalla: ‘Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai-berai-kan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan oleh Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.’”
๐(QS. Al-An’aam: 153).
⭕»4. Dan diriwayatkan dari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
: ” َูุง ُูุคْู ِู ุฃَุญَุฏُูู ْ ุญَุชَّู َُูููู ََููุงُู ุชَุจَุนًุง ِูู َุง ุฌِุฆْุช ุจِِู
“Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.”
๐(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hashim dalam kitab As-Sunnah, Al-Hakam bin Sufyan dalam kitab Al-Arba’in, dan imam An-Nawawi dalam kitab Hadits Arab’in, dan beliau menilai derajatnya Hasan Shohih).
๐ท** Al-Hafizh Ibnu Rojab rahimahullah berkata: “Makna hadits ini ialah bahwa seseorang tidaklah beriman dengan iman yang sempurna sehingga hawa nafsu dan kecintaannya mengikuti apa saja yang datang dari Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, baik berupa perintah, larangan maupun selainnya. Maka, ia wajib mencintai apa yang beliau perintahkan dengannya, dan membenci apa yang beliau larang darinya. Dan di dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang maknanya seperti hadits ini
๐(seperti surat An-Nisa’ ayat 65, dan surat Al-Ahzaab ayat 36).” (Lihat kitab Jami’ul ‘Uluum Wal Hikam).
๐ท* Adapun atsar (perkataan) para ulama as-salafus sholih dari kalangan para sahabat, tabi’in dan generasi sesudahnya yang menunjukkan kewajiban mengikuti Sunnah Nabi shallallahu alaihi wassalam ialah sebagai berikut:
⭕»5. ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata:
ุงِุชَّุจِุนُْูุง َููุงَ ุชَุจْุชَุฏِุนُْูุง ََููุฏْ ُِْูููุชُู ْ َُُّููู ุจِุฏْุนَุฉٍ ุถَูุงََูุฉٌ.
“Hendaklah kalian mengikuti (Sunnah Nabi) dan janganlah kalian berbuat bid’ah. Sungguh kalian telah dicukupi dengan Islam ini, dan setiap bid’ah adalah sesat.”
๐(Diriwayatkan oleh ad-Darimi (I/69), al-Lalika-i dalam Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (I/96 no. 104), ath-Thabrani dalam Mu’jaamul Kabiir (no. 8770), dan Ibnu Baththah dalam al-Ibaanah (no. 175)).
⭕»6. Imam al-Auza’i rahimahullah (wafat tahun 157 H) mengatakan:
ุงِุตْุจِุฑْ َْููุณََู ุนََูู ุงูุณَُّّูุฉِ، َِْููู ุญَْูุซُ َََููู ุงَْْูููู ُ، َُْููู ุจِู َุง َูุงُููุงْ، ََُّููู ุนَู َّุง ُُّْูููุง ุนَُْูู، َูุงุณُْْูู ุณَุจَِْูู ุณَََِููู ุงูุตَّุงِูุญِ، َูุฅَُِّูู َูุณَุนَُู ู َุง َูุณِุนَُูู ْ.
“Bersabarlah dirimu di atas As-Sunnah, tetaplah tegak di atasnya sebagaimana para Sahabat tegak di atasnya. Katakanlah sebagaimana yang mereka katakan, tahanlah dirimu dari apa-apa yang mereka menahan diri darinya. Dan ikutilah jalan As-Salafush Sholih, karena ia (Sunnah Nabi) akan mencukupimu sebagaimana ia telah mencukupi mereka.”
๐(Lihat Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah I/174 no. 315).
⭕»7. Imam Al-Auza’i rahimahullah juga mengatakan:
ุนَََْููู ุจِุขุซَุงุฑِ ู َْู ุณَََูู َูุฅِْู ุฑََูุถََู ุงَّููุงุณُ، َูุฅَِّูุงَู َูุขุฑَุงุกَ ุงูุฑِّุฌَุงِู َูุฅِْู ุฒَุฎْุฑَُُْููู ََูู ุจِุงَِْْูููู.
“Hendaklah engkau berpegang kepada atsar-atsar (riwayat/perkataan) dari para ulama generasi As-Salafush Sholih meski pun orang-orang menolak nya. Dan jauhkanlah dirimu dari pendapat orang-orang meskipun mereka menghiasi pendapatnya dengan kata-kata yang indah.”
๐(Diriwayatkan oleh Imam al-Ajurri dalam asy-Syarii’ah (I/445, no. 127) dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Mukhtasharul ‘Uluww lil Imaam adz-Dzahabi (hal. 138), Siyar A’laamin Nubalaa’ (VII/120) dan Jaami’ Bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlihi (II/1071, no. 2077).
⭕»8. Muhammad bin Sirin rahimahullah (wafat tahun 110 H) berkata:
َูุงُْููุง ََُُْْูููููู: ุฅِุฐَุง َูุงَู ุงูุฑَّุฌُُู ุนََูู ุงْูุฃَุซَุฑِ ََُููู ุนََูู ุงูุทَّุฑِِْูู.
“Mereka (para sahabat dan tabi’in) mengatakan: “Jika ada seseorang berada di atas atsar (Sunnah Nabi), maka sesungguhnya ia berada di atas jalan yang lurus.’”
๐(HR. Ad-Darimi (I/54), Ibnu Baththah dalam al-Ibaanah ‘an Syarii’atil Firqatin Naajiyah (I/356, no. 242). Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah oleh al-Lalika-i (I/98 no. 109).
⭕»9. Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah (wafat tahun 241 H) berkata:
ุฃُุตُُْูู ุงูุณَُّّูุฉِ ุนِْูุฏََูุง: ุงูุชَّู َุณُُّู ุจِู َุง َูุงَู ุนََِْููู ุฃَุตْุญَุงุจُ ุฑَุณُِْูู ุงِููู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ َูุงْูุฅِْูุชِุฏَุงุกُ ุจِِูู ْ َูุชَุฑُْู ุงْูุจِุฏَุนِ َُُّููู ุจِุฏْุนَุฉٍ ََِููู ุถَูุงََูุฉٌ.
“Prinsip (Aqidah dan manhaj) Ahlus Sunnah menurut kami adalah berpegang teguh dengan apa yang dilaksanakan oleh para Sahabat Radhiyallahu anhum dan mengikuti jejak mereka, meninggalkan bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.”
๐(Lihat Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa‘ah oleh al-Lalika-i (I/176, no. 317).
⭕»10. Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata:
ุงِุชَّุจِุนْ ุทُุฑَُู ุงُْููุฏَู َููุงَ َูุถُุฑَُّู َِّููุฉُ ุงูุณَّุงَِِْูููู َูุฅَِّูุงَู َูุทُุฑَُู ุงูุถَّูุงََูุฉِ َููุงَ ุชَุบْุชَุฑْ ุจَِูุซْุฑَุฉِ ุงَْููุงَِِْูููู.
“Ikutilah jalan-jalan petunjuk (Sunnah Nabi), tidak akan membahayakanmu sedikit nya orang yang menempuh jalan tersebut. Jauhkan dirimu dari jalan-jalan kesesatan dan janganlah engkau tertipu dengan banyaknya orang yang menempuh jalan kebinasaan.”
๐(Lihat al-I’tishaam oleh imam Asy-Syathibi (I/112).
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Dan semoga Allah memberikan taufiq dan kemudahan kepada kita agar senantiasa mengikuti dan berpegang teguh dengan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam hingga akhir hayat. Amiin.
•√ Wallahu Ta'ala A'lam •√ Semoga Bermanfaat
•√ Silakan di sebarkan
+++++++++++++++++++++++++++
Bermasalah dengan orang tuamu? bagaimana caranya bs berkomunikasi yang baik dengan orang tua?
Sila ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/BuatDiaJatuhCintaPadamu
-----------------------------------------------
Tanda" Gangguan Sihir dan Jin dalam diri bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/GangguanJin
-----------------------------------------------
Pintu masuk Gangguan Jin pada diri bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/PenyebabGangguanJIN
------------------------------------------------
GRATIS
Pelatihan Ruqyah 1000 Umat
7 - 8 November 2015 - Surabaya, tengok (klik) tautan berikut :
-----------------------------------------------
Apakah kita mendapatkan Ujian ataukah Adzab dari Allah? ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/UjianAtauAdzab
------------------------------------------------
Ilmu tentang Taaruf, ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Klik ➡ j.mp/PengertianTaaruf
-----------------------------------------------
Info ttg Program Cicilan Heiwan Qurban Idul Adha 2016M / 1437H, bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar