Sabtu, 26 September 2015

Berhati-hatilah, Tipu Daya Syetan dalam Media Komunikasi Kita Sehari-hari


Suatu hari, dua orang perempuan bertemu di sebuah kegiatan. Mereka saling bertukar nomor telepon dan aktif bertegur sapa. Pertemuan pun berlanjut, melalui dunia maya. Jika sebelumnya kedua perempuan tersebut tak pernah abai dalam menjalankan rutinitas harian baik untuk keluarga dan beribadah, kini ada aktivitas tambahan yang membuatnya melek malam dan rela meluangkan waktu untuk teman barunya. Bahkan suami yang lelah pulang larut pun hanya disambutnya dengan senyum sejenak dan sajian ala kadarnya.

Pernahkah sahabat Ummi mengalami yang demikian? Alih-alih membela diri sendiri dengan kalimat “ah, kan hanya ngobrol online lima menit”, namun lambat laun, syetan yang penuh tipu daya dan muslihat dapat mengaburkan hati dan niat kita.

Ingatlah, beberapa tipu daya syetan kepada manusia:

1.Syetan akan mendorong manusia untuk cepat-cepat dalam beramal

Syetan lebih lihai dan pandai bersiasat. Saat memasuki waktu shalat, sahabat Ummi yang terlanjur asyik masih chatting dengan teman, terburu-buru menyelesaikan ibadahnya. Kalimat pembenaran pun muncul: “Ah, ini kan juga berpahala, shalat memang utama tapi menjalin silaturahmi juga perlu”.

2.Syetan senantiasa membujuk manusia tidak taat

Biasanya syetan mengajak menunda pekerjaan yang mendatangkan amalan. Seperti menunda shalat tepat waktu, menunda membaca Al-Qur’an atau menunda memenuhi panggilan orangtua. Kalimat “bentar lagi” menjadi kalimat sakti yang terlontar saat sedang sibuk nge-game online bareng teman-teman. Seakan-akan, semua amalan baik akan berpahala meski ditunda waktunya.

3.Syetan akan menyuruh manusia untuk menjalankan amal baik secara sempurna agar tidak dicela orang lain

Ini nih yang kerap tidak disadari kita. Sadarkah bahwa kita sering mengupload kegiatan ibadah? Berhati-hatilah, syetan dapat memelintir niat tulus kita. Tentu sayang kan, jika awalnya ingin mendapat keridhaan Allah, malah hanya mengharap pujian dunia semata.

4.Di lingkungan rumah tangga, kita pun patut waspada. Coba kita renungkan!

Saat sahabat Ummi pandai menyelesaikan semua kegiatan dalam satu waktu, seperti menyusui sambil ber sms-ria, merebus sayur sambil berwhatsapp atau mengobrol dengan suami di rumah sambil fesbukan, roh kita hampa untuk mereka. Jiwa kita tidak hadir untuk keluarga. Akibatnya, komunikasi yang seharusnya terjalin mesra, retak karena penggunaan media komunikasi yang kurang tepat.

5.Lagi-lagi syetan akan membisikkan kalimat pembenaran.

“Ah kegiatan ini kan tidak membuatku keluar rumah dan menghabiskan waktu di rumah tetangga tanpa guna..bla..bla..bla. Sadarilah! Kegiatan tersebut juga dapat menimbulkan permasalahan baru dalam kehidupan berumah tangga. Bukankah ngobrol masa kini tak hanya terucap secara lisan? Tapi juga terwakili melalui huruf-huruf yang diketik rapi dalam dunia virtual? Bahkan konsep bergunjing pun sebenarnya sama hanya pindah media.

Parahnya, kita kerap tak sadar saat sedang membicarakan hal-hal negatif tanpa fakta, membagi aib keluarga tanpa malu, terbawa arus kebencian pada orang yang belum tentu bersalah hingga ikut campur urusan orang lain. Kondisi ini menyebabkan timbulnya kedengkian, cemburu buta, kebencian antara satu kelompok dengan kelompok lain, bahkan antar bangsa. Padahal Nabi melarang kaum muslimin untuk saling membenci yang bukan karena Allah, tetapi atas dasar hawa nafsu, sebab kaum muslimin adalah saudara yang saling mencintai.

Di saat seperti itu, ingatlah bahwa Rasulullah  Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Demi Dzat yang diriku ada di tangan-Nya, kamu sekalian tidak akan masuk surga sampai kamu beriman, dan tidak akan beriman sampai saling mencintai.”

Jadi berhati-hatilah dengan kemudahan komunikasi yang semakin marak belakangan. Mulailah untuk senantiasa beristighfar membatasi diri dari perbuatan sia-sia hingga membuat sahabat Ummi terperdaya. Manfaatkanlah kemajuan teknologi sebagai media untuk menasehati dan mulailah segala sesuatunya dengan selalu berlindung kepada Allah Ta’ala.

Referensi:

-Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha dan Syaikh Muhyidin Mistu. 2013. Al-Wafi Syarah Hadits Arba’in Imam An-Nawawi. Pustaka Al Kautsar. Jakarta.

-Imam Al Ghazali. 1995. Terjemah Minhajul Abidin, Petunjuk Ahli Ibadah. Mutiara Ilmu. Surabaya.

Sumber : 
Ketty Husnia



Tanda" Gangguan Sihir dan Jin dalam diri bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :

Klik ➡ j.mp/GangguanJin

-----------------------------------------------
Pintu masuk Gangguan Jin pada diri bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :

Klik ➡ j.mp/PenyebabGangguanJIN

------------------------------------------------
GRATIS

Pelatihan Ruqyah 1000 Umat 
7 - 8 November 2015 - Surabaya, tengok (klik) tautan berikut :

Klik ➡ bitly.com/PelatihanRuqyah1000Umat



++++++++++++++++++++++++++++

INFO PENTING @akademipranikah

GRATIS,.......

Penghilang GALAU bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :

Klik ➡ PenghilangGalau

BONUS : Kupon DISKON 20% kelas Pernikahan

-----------------------------------

Bagi yang mau tau :
- cara memilih pasangan yang BENAR agar BAHAGIA seumur hidup, 
- cara menyiapkan diri JELANG Pernikahan
- cara menjaga KEHARMONISAN Rumah Tangga
- cara menjaga CASH FLOW Keuangan Rumah Tangga
- cara menjaga KESEHATAN anggota Keluarga

ikuti KELAS PERNIKAHAN di @akademipranikah

bisa ditengok (klik) dalam tautan berikut :



Klik ➡ KelasPernikahan



Tidak ada komentar: