Kamis, 01 Oktober 2015

Panggilan Jiwa Ibu untuk Anak

Suatu Pengingat dari seorang Sahabat : GusEd


Alhamdulillaah... terima kasih doanya kakak2 sholih dan sholihah untuk ibu saya.

Ibu saat ini masih di ICU namun kondisi jauh lebih baik.

Alhamdulillah ala kulli khaal masih dikasih kesempatan menikmati romantisme berdua bersama ibu, kita saling berpegang tangan walau tanpa ada ungkapan cinta dengan syair dan kata indah. Cinta Ibu kepadaku tetap kurasakan lebih besar dibandingkan cintaku padanya meskipun cinta itu kudapati dalam kondisi ibu tidak sadar dan hanya bisa kurasakan lewat tanda2 indikator denyut jantung, keluar masuk nafas yang terpantau di monitor. Genggam tangan ibu begitu tulus dan tanpa peduli apakah anaknya menyayanginya sepenuh waktu dalam hidupnya atau hanya cinta yang datang pada saat tersentuh hatinya pada saat ibunya tergolek lemas.

Berita yang aku terima di hari minggu sore itu menyadarkanku bahwa beberapa minggu terakhir aku sibuk dengan aktivitasku, sibuk dengan ego badanku yang butuh istirahat  sibuk dengan pikiranku yang butuh penyegaran. 

Sore itu telpon dari rumah membuatku terperanjat dan harus pulang dari meeting bulanan sahabat pengendara OjeSy Surabaya. 

Dalam kegelisahanku harus segera nyampe rumah Bojonegoro dengan cepat bagaimanapun itu caranya dan saat itu jarang kendaraan umum yang lewat, ternyata Allah kirimkan sebuah taxi yang kebetulan sedang terima order jemput penumpang di daerah Bojonegoro, apakah ini sebuah kebetulan atau kemudahan Allah ? Oh tidak, ini sebuah tamparan. Iya, ini buatku merupakan sebuah tamparan, Allah menamparku dengan ditunjukkannya kepadaku bahwa tidak ada alasan waktu dan jarak untuk sebuah pengabdian, pengabdian anak pada Ibu yang tidak boleh dibatasi jarak dan waktu, semua bisa diusahakan.

Allah, jika Engkau ingin menyadarkanku, cukup sekali ini Engkau sadarkanku bagaimana cara mengabdi lewat kondisi sakitnya Ibuku.  Berikanlah kesehatan untuk ibuku dengan ridho dan ketentuan terbaikMU.

Jadikan diriku anak yang bisa mengabdi sepanjang waktu. Ampunilah kesalahanku.
Ampunilah kelalaianku.
Ampunilah dosa Ibuku.
Jadikanlah sakit Ibuku sebagai penggugur dosanya. 
Engkaulah yang maha memberi.
Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Robbanaa Dholamnaa Anfusanaa wa Illam Taghfirlanaa Lanakuunanna minal khosiriin. 
Aamiin

-----------
Segeralah berpulang kepada orang tuamu sekalian wahai saudaraku

Tidak ada komentar: